Pameran Foto Seperti Film

SURABAYA – Potret monumen bambu runcing itu menyerupai sebuah jam tangan ketika dilihat dari atas. Tentu perlu teknik dan taste fotografi yang mumpuni untuk bisa menyajikan itu. Padahal, Benedictus Roni Angkriwan, kreator foto berjudul Tugu Bambu Runcing; Melayani, Mengayomi itu, bukanlah fotografer. Dia pengusaha.

Foto landscape tersebut adalah salah satu dari puluhan foto yang dipamerkan dalam sebuah media elektronik, Digital Flat Display (DFD), di koridor lantai LG, Supermal Pakuwon Indah, 15-31 Mei. Sejumlah foto hasil jepretan kalangan fotografer, pengusaha, insinyur hingga wakil daerah itu dapat disaksikan layaknya pemutaran film.

Mengusung tema Surabaya Through My Lens, 13 fotografer dari beberapa kalangan tersebut mencoba mengabadikan setiap sisi metropolis dalam sebuah potret. Meski beberapa dari mereka tidak datang dari kalangan fotografer, hasil foto yang dipamerkan patut diperhitungkan. Didukung media digital yang mampu menyajikan tampilan foto ala slide film, para pengunjung diajak menyaksikan karya-karya mereka dari berbagai angle dan style masing-masing.

Para fotografer yang berpartisipasi antara lain, Yuyung Abdi, Mamuk Ismuntoro, Hari Yong, Iwan Heriyanto, R.A Bene, Anton Kusuma, Yusak Anshori, Andre Junior, Toto Santiko Budi, Tony Kurniawan T., Andrew Kowari, Becky Subecky , hingga Arif Afandi (Wawali).

Menurut Yusak Anshori, ajang pameran bersama ini tidak hanya ditujukan untuk memeriahkan hari jadi kota Surabaya. “Penggunaan DFD yang berteknologi tinggi dan unik, diharapkan dapat meningkatkan citra kota Surabaya sebagai kota yang modern dan dinamis,” ujarnya. (ken/dos)
Jawa Pos, Sabtu, 17 Mei 2008,

Leave a comment